Beranda

Beranda

Pelita Maya pada awalnya adalah rangkaian kegiatan satu pekan yang diselenggarakan oleh Openmadiun Communicate dan Relawan TIK Madiun. Pekan Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi wilayah Madiun Raya yang kemudian diakronimkan menjadi Pelita Maya. Pelita maya adalah kelas belajar di berikan untuk masyarakat dan bersifat gratis.

Tujuan awal program ini adalah guna menjawab potensi Bonus Demografi, , dimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah mengingatkan soal bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2030-2040. Diprediksi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Pada bonus demografi tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64% dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Bonus demografi adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Bagaimana cara kita menghadapi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja.

Namun, bonus demografi masih memiliki tantangan tersendiri yaitu pertama, rendahnya kualitas dan daya saing sumber daya muda Indonesia dalam berkompetisi pada tingkat nasional, regional atau global. Kedua, terbatasnya kebutuhan dan ketidaksesuaian keahlian dalam dunia industri. Ketiga, rendahnya minat pemuda Indonesia untuk berusaha. Terakhir, belum optimalnya pemanfaatan pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif, jika dilihat dari angka partisipasi kerja tahun 2015 yaitu sebesar 66%. Rendahnya angka tersebut menunjukan bahwa jumlah pengangguran yang masih tinggi, kemudian berdampak pada produktivitas yang rendah.
Sebagai antisipasi cepatnya perubahan demografi di Indonesia, Bappenas membangun tiga subsektor ekonomi untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan antara lain sektor kebaharian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Potensi pertumbuhan sektor ekonomi kreatif patut diperhitungkan sebagai sektor unggulan baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini dibuat agar bonus demografi bagi Indonesia tidaklah menjadi bencana.
Salah satu solusi adalah melakukan kelas belajar sebagai sarana membangun kesadaran bersama terhadap tantangan yang akan di hadapi. Melalui kelas belajar bersama yang menambah keterampilan dan pengetahuan di bidang TIK. Keterampilan yang mampu menguatkan bidang-bidang ekonomi kreatif sebagai paradigma baru.

Maka para relawan dan pegiat TIK membuat konsep pelatihan yang menerapkan metode inhouse training dan training of trainer. Membuat kelas belajar bersama dalam bentuk kelompok kecil untuk didampingi secara berkelanjutan. Sementara materi kelas belajar bersama ini menekankan kepada kemampuan di bidang literasi, keterampilan dan penguatan TIK di keluarga yang diharapkan bermanfaat di masa mendatang.

Pelita Maya pertama kali diadakan pada 21-25 Maret 2017. Dengan beberapa layanan belajar dan untuk beberapa segmen yang di tuju. Kelas yang dibuka diantaranya Pelatihan web dan whitelist nusantara untuk sekolah/pesantren (21/3) – sistem undangan tertutup, Optimalisasi website pemda (22/3) – sistem undangan tertutup, Ngeblog sehat bareng (23/3), Fotografi Produk Ukm (24/3) dan Monetize youtube (25/3).

Keberhasilan Pelita Maya sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan kegiatan kembali dilanjutkan. Namun bila padamulanya Pelita Maya merupakan kegiatan dalam satu pekan, mulai tahun 2018, konsep kegiatan diubah. Bukan lagi terkonsentarasi jumlah kegiatan dan dalam waktu yang berurutan. Tapi lebih mengarah rencana jangka panjang, keberlanjutan dan berapa banyak pihak yang bisa digandeng untuk ikut berkolaborasi.

Hingga kini Program ini masih berlanjut dan mendapat dukungan dalam kerja kolaborasi bersama Dinas Kominfo Kota madiun, Perpustakaan Kota Madiun, SMPN 2 Madiun, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun untuk penguata sumberdaya .